Posted in
Puisi
Saat aku bersua dengan eksponen jiwamu,
sinus kosinus hatiku bergetar membelah rasa
Diagonal-diagonal ruang hatiku
bersentuhan dengan diagonal-diagonal bidang hatiku
Jika aku adalah akar-akar persamaan x1 dan x2
maka engkaulah persamaan dengan akar-akar 2x1dan 2x2Aku ini binatang jalang
Dari himpunan yang kosong
Kaulah integrasi belahan jiwaku
Kaulah kodomain dari fungsi hatiku
Kemana harus kucari modulus vektor hatimu?
Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku?
kulihat variabel dimatamu
Matamu bagaikan 2 elipsoid
hidungmu bagaikan asimptot-asimptot hiperbola
kulihat grafik cosinus dimulutmu
modus ponen.... modus tollens....
entah dengan modus apa kusingkap logika hatimu.....
Beribu-ribu matriks ordo 2x2 kutempuh
Bagaimana kuungkap adjoinku padamu
kujalani tiap barisan geometri yang tak hingga jumlahnya pula..
tiap barisan aritmatika yang tak terhitung
Akhirnya kutemui determinan matriks hatimu
sinus kosinus hatiku bergetar membelah rasa
Diagonal-diagonal ruang hatiku
bersentuhan dengan diagonal-diagonal bidang hatiku
Jika aku adalah akar-akar persamaan x1 dan x2
maka engkaulah persamaan dengan akar-akar 2x1dan 2x2Aku ini binatang jalang
Dari himpunan yang kosong
Kaulah integrasi belahan jiwaku
Kaulah kodomain dari fungsi hatiku
Kemana harus kucari modulus vektor hatimu?
Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku?
kulihat variabel dimatamu
Add caption |
hidungmu bagaikan asimptot-asimptot hiperbola
kulihat grafik cosinus dimulutmu
modus ponen.... modus tollens....
entah dengan modus apa kusingkap logika hatimu.....
Beribu-ribu matriks ordo 2x2 kutempuh
Bagaimana kuungkap adjoinku padamu
kujalani tiap barisan geometri yang tak hingga jumlahnya pula..
tiap barisan aritmatika yang tak terhitung
Akhirnya kutemui determinan matriks hatimu