Posted in
Cerpen
Setelah beberapa kali mengadu kepada hewan lain tentang masalahnya dan mendapat jawaban yang mengecewakan, tikus pun hanya bias pasrah.
Malam harinya, istri petani yang sedang tidur terbangun setelah mendengar suara perangkap tikus menandakan bahwa perangkap tikus tersebut mengenai sesuatu. Karena penasaran ia pun melihatnya. Ternyata bukan tikus yang terperangkap, melainkan ular. Ular yang kesakitan menymprotkan bisanya kepada istri petani itu, ia pun langsung tersungkur. Sang petani pun membunuh ular tersebut. Tetapi meskipun ular telah terbunuh istri petani tersebut tidak bias diselamatkan. Ia pun sakit demam.
Keesokan harinya, petani menyembelih ayamnya untuk memasak sop ceker ayam . Tetapi istrinya tak kunjung sembuh. Salah seorang temannya menyarankan untuk memasak hati kambing. Kambingnya pun disembelihnya. Setelah memakan hati kambing, istrinya malah meninggal dunia.
Saat acara pemakaman, pelayat yang datang banyak sekali. Petani pun menyembelih kambingnya untuk hidangan bagi pelayat.
Si tikus hanya memandang kejadian itu dengan pandangan kosong. Beberapa hari kemudian, perangkap tikus tidak digunakan lagi.