Follow me on Twitter RSS FEED

Pages

Perangkap Tikus

Posted in

Suatu hari, sepasang suami istri pulang dari belanja. “Hmm, makanan apa lagi yang mereka beli dari pasar ?” tanya seekor tikus dalam hati. Setelah belanjaan mereka dibuka ternyata slah satu barang yang mereka beli adalah perangkap tikus. Si tikus pun kaget. Ia pun lari menuju kandang ayam. “Ada perangkap tikus!!!... di rumah ada perangkap tikus!!!” teriaknya kepada ayam. “Aku turut berduka, tapi tidak ada yang bisa kulakukan.” jawab ayam. Si tikus pun lari menuju kandang kambing. Ia pun mengadukan masalahnya kepada si kambing. “Aku turut bersedih, tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa” kata kambing kepada tikus. Kemudian si tikus mengadukan masalahnya kepada sapi. Tikus pun mendapat jawaban yang sama seperti sebelumnya. Terakhir, tikus mengadu kepada ular. Ular pun menjawab, “Perangkap tikus tidak berpengaruh sedikit pun kepadaku”.
Setelah beberapa kali mengadu kepada hewan lain tentang masalahnya dan mendapat jawaban yang mengecewakan, tikus pun hanya bias pasrah.
Malam harinya, istri petani yang sedang tidur terbangun setelah mendengar suara perangkap tikus menandakan bahwa perangkap tikus tersebut mengenai sesuatu. Karena penasaran ia pun melihatnya. Ternyata bukan tikus yang terperangkap, melainkan ular. Ular yang kesakitan menymprotkan bisanya kepada istri petani itu, ia pun langsung tersungkur. Sang petani pun membunuh ular tersebut. Tetapi meskipun ular telah terbunuh istri petani tersebut tidak bias diselamatkan. Ia pun sakit demam.
Keesokan harinya, petani menyembelih ayamnya untuk memasak sop ceker ayam . Tetapi istrinya tak kunjung sembuh. Salah seorang temannya menyarankan untuk memasak hati kambing. Kambingnya pun disembelihnya. Setelah memakan hati kambing, istrinya malah meninggal dunia.
Saat acara pemakaman, pelayat yang datang banyak sekali. Petani pun menyembelih kambingnya untuk hidangan bagi pelayat.
Si tikus hanya memandang kejadian itu dengan pandangan kosong. Beberapa hari kemudian, perangkap tikus tidak digunakan lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...